Maniboboi resmi melaunching Modul Pola Pikir dan Komitmen Manajemen Keuangan bagi Anak Muda Papua, Selasa (11/11/2025), di Aula Dinas Pemuda dan Olahraga (Disorda) Kota Jayapura.
Modul ini merupakan hasil dari Action Project dalam program Beasiswa Singkat (Short Scholarship) Inspirasi Indonesia Young Leaders Program yang diselenggarakan oleh Pemerintah New Zealand melalui UnionAID dan Yayasan BaKTI.
Agustine Raquela Sanggenafa selaku inisiator mengatakan, modul tersebut lahir dari keprihatinannya terhadap rendahnya kesadaran pengelolaan keuangan di kalangan anak muda dan masyarakat Papua.
“Selama lima tahun terakhir saya melihat banyak persoalan dalam manajemen keuangan, baik di tingkat keluarga maupun individu. Belum ada bahan ajar atau alat belajar yang sesuai dengan konteks Papua, jadi saya berinisiatif mengembangkan modul ini,” ujar Agustine.
Ia menjelaskan, modul tersebut disusun dengan pendekatan lokal agar lebih mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Papua.
Isi modul mencakup topik tentang perencanaan keuangan, tabungan, hingga studi kasus berdasarkan pengalaman nyata masyarakat dalam mengelola pendapatan.
“Kami ingin membantu anak muda mengenal diri sendiri, punya komitmen dalam mengatur uang, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Modul ini bukan hanya untuk pekerja muda, tapi juga bisa jadi bahan ajar di sekolah,” tambahnya.
Agustine berharap, modul ini menjadi awal dari gerakan pendidikan finansial yang berbasis konteks lokal di Papua. Ia juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Pemuda dan Olahraga, untuk memperluas pelatihan bagi anak muda.
Sementara itu, Adolf Itaar, S.H., M.H., selaku Pelaksana Harian Kepala Bidang Kepemudaan Disorda Provinsi Papua, mengapresiasi langkah tersebut.
“kami sangat mendukung inisiatif seperti ini. Membangun pola pikir keuangan anak muda Papua sangat penting agar mereka bisa menjadi agen perubahan dan menjauhi kegiatan yang merugikan diri sendiri,” kata Adolf.
Ia menambahkan, Disorda terus mendorong berbagai kegiatan kolaboratif guna meningkatkan partisipasi pemuda Papua dalam bidang pendidikan, kepemimpinan, dan ekonomi kreatif.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Dengan adanya inisiatif seperti modul ini, kami yakin anak-anak muda bisa berpikir lebih positif dan berdaya,” ujarnya.
Ia menutup kegiatan dengan pesan bahwa buku dan modul seperti ini menjadi bagian penting dalam mendorong pendidikan dan perkembangan sosial generasi muda Papua.
“Buku dan modul seperti ini sangat penting untuk mendorong pendidikan serta perkembangan sosial anak-anak muda Papua,” pungkasnya.
